snow

Sabtu, 24 Mei 2014

Menghitung kompresi

MENGHITUNG KOMPRESI : Bensin apa yang cocok buat motor kamu ???

Assallamu’allaikum mass n’ miss semua-mua.
Melanjutkan artikel masshar sebelumnya tentang spesifikasi jenis-jenis BBM, kali ini kita akan ulas tentang kompresinya…
Cara mengetahui besaran kompresi gimana ya?
berikut rumusannya…ini yg sekolah jurusan otomotiv pasti tahu…( yah..ngomongin diri sendiri guwe…hehehe )
CR = ( VD + VC ) : VC
CR = perbandingan kompresi
VD = volume silinder
VC = volume ruang bakar
contoh jupiter-z memiliki volume silinder 115cc dan memiliki volume ruang bakar 13.85cc yang didapat dengan menggunakan alat untuk mengisi ruang bakar jupiter-z dengan cairan yaitu BURET juga bisa menggunakan bekas suntikan dokter yang memiliki ukuran cc . lihat gambar:
image
gambar yang diberi warna merah adalah ruang bakar yang harus diisi dengan cairan menggunakan BURET atau ALAT SUNTIK yang dimasukan lewat lubang busi.
image
setelah diukur menggunakan BURET didapat hasil
13,85cc . bila dihitung:
( 115 + 13.85 ) : 13.85
= 9.333333
Berarti kapasitas kompresi dari mesin jupiter-z standar adalah 1 : 9.3
note : rumus ini sangat dibutuhkan untuk memodifikasi sebuah mesin standar menjadi mesin balap.
Tentunya kita tidak mau repot-repot kan untuk menghitung ..nah cara gampang ya dengan membaca buku petunjuk yang diberikan diler bersamaan saat pembelian motor baru…
Kalau belinya motor seken gimana masshar ???
Nah disini masshar akan berikan daftar motor- motor pasaran yg ada di negri ini beserta besaran kompresinya..supaya gak salah milih bensin yg sesuai….
apa sih yang enggak buat kamu cin…from solo with love gitu lohh…xixixi….
berikut tabelnya :
image
image
…dan ini daftar penggunaan BBM bedasarkan kompresinya :
image
Gak keliatan , gambarnya kecil banget masshar ???
oke deh kakaq...apa sih yg enggak buat kamuh………nih dia :
YAMAHA
Vega-R 102 cc  (9.3:1)
Vega-ZR 110cc (9.3:1)
Mio (8.8:1)
Jupiter (9.0:1)
F1ZR (7.1:1)
RX-KING (6.9:1)
YT 115 (7.2:1)
RZR (7:01)
Nouvo (8.8:1)
Crypton (9.0 : 1)
Yamaha Alfa (7.2 : 1)
Yamaha RXZ (7.0 : 1)
Jupiter-Z (9.3:1)
Jupiter MX-135LC (10.9:1)
Scorpio-Z 225cc (9.5:1)
VIXION 150cc (10.4:1)
Majesty 125 (11:01)
Scorpio 225cc (9.5:1)
SUZUKI
Smash 110 cc ( 9,6:1 )
New Smash 110cc ( 9,5:1 )
New Arashi ( 9,5:1 )
Satria FU (10.2:1)
Shogun New FL125 Series (9.6 : 1)
Shogun FD125 X (9,5 : 1)
Thunder 125 (9.2 : 1)
Spin 125 (9.6:1)
SkyWave 125 (9.6 :1)
BAJAJ
Bajaj XCD 125cc ( 9,5 :1 )
Bajaj Pulsar 135cc ( 9,8 :1 )
Bajaj Pulsar 180cc ( 9,5 :1 )
Bajaj Pulsar 200cc ( 9,5 :1 )
Bajaj Pulsar 220cc ( 9,5 :1 )
KAWASAKI
Kawasaki Blitz 110 cc ( 9.5 : 1 )
Kawasaki Athlete  124.6 cc ( 9.8 : 1 )
Kawasaki Ninja  250 cc ( 11.5 :1 )
Kawasaki KLX 250  ( 11 : 1 )
Kawasaki Ninja RR 150 ( 7.2 : 1 )
Kawasaki Kaze VR ( 9.3 : 1 )
HONDAQ
Honda GL 100 105 cc ( 9.2 : 1 )
Honda GL Max 125 cc ( 9.2 : 1 )
Honda GL Pro  150 cc ( 9.2 : 1 )
Honda Supra  100 cc ( 8.8 : 1 )
Honda Tiger 200 cc ( 9.0 : 1 )
Honda Megapro 160 cc ( 9.0 : 1 )
Honda CS-1  125 cc ( 10.7 : 1 )
Honda Supra PGM FI  125 cc ( 9.0 : 1 )
Honda Blade 110 cc ( 9.0 : 1 )
Honda Vario 110 cc ( 10, 7:1 )
Honda CBR 150 R ( 11:1 )
Honda Beat 125 ( 9.2 : 1 )
Honda Scoopy 108 cc ( 9.2 : 1 )
Honda Absolute Revo 110 cc ( 9 : 1 )
Honda CBR 250cc ( 10,7:1)
Jadi Motor kita sebaiknya diisi bensin apa ya? ….silahkan lihat tabel diatas..!!!
Ada pilihan bensin yaitu Premium, Pertamax dan Pertamax plus yang merupakan produk Pertamina dan ada juga bensin jenis lain dari perusahaan asing seperti Shell dan Petronas.
Mesin motor memerlukan jenis bensin yang sesuai dengan desain mesin itu sendiri agar dapat bekerja dengan baik dan menghasilkan kinerja yang optimal.
Jenis bensin tersebut biasanya diwakili dengan angka / nilai oktan (RON), misalnya Premium ber-oktan 88, Pertamax ber-oktan 92 dan Pertamax Plus ber-oktan 95.
Tujuan mesin dibuat dengan perbandingan kompresi tinggi adalah untuk meningkatkan efisiensi (irit bahan bakar) dan menurunkan kadar emisi.
Semakin tinggi angka oktan, maka harga per liternya pun umumnya lebih tinggi. Namun belum tentu bahwa jika mengisi bensin ber-oktan tinggi pada mesin motor kita, kemudian akan menghasilkan tenaga yang lebih tinggi juga.
Dianjurkan mengisi bensin sesuai nilai rasio kompresi (kecuali ada modifikasi lain). Semakin TINGGI nilai oktan, maka bensin semakin lambat terbakar (dikarenakan titik bakarnya lebih tinggi). Semakin TINGGI nilai oktan, maka bensin lebih sulit menguap
(penguapan rendah). Bensin yang gagal terbakar (akibat oktan terlalu tinggi), bisa menyebabkan penumpukan kerak pada ruang bakar atau pada klep….
pada skala ringan jika oktan terlalu rendah adalah gejala pada performa motor yg kurang bagus .
Pada skala sedang dan berat Mulai dari timbulnya gejala ngelitik atau knocking, sampai kepada kerusakan fisik diruang bakar akibat knocking akut stadium lanjut yang tenar disebut sebagai Detonasi. Ruang
bakar hancur berantakan, busi meleleh, klep peyang, stang seher bengkok, kruk as melintir, dll adalah efek nyata dari terjadinya detonasi…
dan yg jelas bisa membuat piston jebol…
image
hayooo…yg biasa ikut kampanye pilkada bawa motor siapa..???..pernah gak pistonnya jebol…
____________________________________________________
Jika berkenan memberikan komentar, komentarlah dengan bijak, dan berikanlah masukan atau kritikan yang membangun.
Powered by : m2000_production
____________________________________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar